SILATURAHIM TOKOH BERSAMA GERIMIS

Suasana diskusi bersama Ummi Yuli di kediamannya jalan Asahan, daerah Taman Madiun.(6/6)
Bismillah, kali ini saya mau berbagi ilmu hasil dari silaturahim tokoh pada Sabtu sore (6/6) selepas menghadiri walimatul ursy teman kami (Lutfi dan Vira). Kali ini tokoh yang kami ziarahi di kediamannya Jalan Asahan , Utara Masjid Taman adalah ummi Yuli Susanti (46), ketua cabang Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Madiun. 

Berikut wejangan ummi Yuli pada anak-anaknya yang menamakan komunitasnya GERIMIS (nama komunitas FORSALAMM UGM angkatan 2011), semoga bermanfaat sebagai bekal untuk menghadapi dunia pas dan pasca kampus.... :D

1. Niat ikhlas dan istiqomah sebagai bekal.
"Niatan yang  ikhlas dan istiqomah harus terus dijaga. Nanti kalau sudah masuk ke dunia kerja, akan lebih banyak tantangannya. Dunia diluar kampus berbeda jauh dari kehidupan kampus. Setiap zaman akan ada tantangannya, kalau dulu saya sebagai generasi awwalun (yang pertama memperjuangkan jilbab) tampak punya tantangan yang lebih berat, tetapi sebenarnya jalan bagi generasi para penerus bukan tidak lebih berat".

2. Tantangan terberat datang dari diri sendiri.
"Tantangan terberat ada dalam diri sendiri. Bisa jadi semangatnya sama, tapi kondisi dunianya yang beda, itulah yang membuat pencapaian kita terlihat lebih buruk dari generasi sebelumnya. Padahal dakwah kita itu fleksibel, jadi pintar-pintarnya kita mengkondisikan agar tidak monoton. Jadi, ya bagaimana kita menempatkan dakwah kita masing-masing agar sesuai kondisi kekinian dan uang terpenting tak bertentangan dengan perintah ALlah. Apalagi kondisi subjek dan objek dakwah sekarang lebih beragam bentuknya". 


Sesi Tanya Jawab:
- Tio (psi) : "Bagaimana agar kita bisa terus istiqomah dalam memasuki jenjang kehidupan berikutnya (membentuk keluarga islami.red)?"
Ummi: "Ya ini memang sudah masanya kita belajar bagaimana kita manage diri sendiri dan keluarga kita dan ini merupakan sebuah tantangan. Yang terpenting yaitu manajemen waktu dan prioritas kita. Jangan sampai ada kasus pernikahan sesama aktivis, tapi pada praktik di lapangannya sangat jauh dari dakwah. Nah disini butuh ada komitmen dan saling mengingatkan satu sama lain. Nanti ketika kita sudah punya putra/putri juga demikian, harus ada pertemuan antara orangtua dan anak untuk mengkomunikasikan kemauannya masing-masing".

- Fulan/ah: "Apa saja sih kesibukan ummi sehari-hari?"
Ummi: "Kesibukannya apa ya? selalu saja ada kesibukan, hingga terkadang jarang memperhatikan anak-anak. Aktivitas saya selain sebagai kepala cabang LMI Madiun, ya aktif membina, dan dibina".

- Syafei: Bagaimana sebaiknya sikap kita kepada orangtua yang belum begitu paham terhadap agama? cara nasehatinnya yang bisa masuk gimana ya mi?
Ummi: "Dakwah itu gak cuma ke orang lain, tapi juga ke keluarga kita. Dakwah ke keluarga perlu ketelatenan dan kesabaran, serta Do'a. Insyaallah dengan doa, telaten mencontohkan, dan memberi penjelasan dengan penuh kesabaran, maka beliau akan paham sendiri. Bagi akhwat, penting juga untuk mulai menjelaskan prinsip tidak berpacaran, karna pernah ada kasus akhwat yang mau menikah dengan yang belum saling kenal, diragukan oleh orangtuanya. Mulailah dari hal yang terkecil, misal sholat 5 waktu, Insyaallah Allah akan membantu".

- Fulan/ah: Bagaimana sih cara mendidik anak ala kader?
Ummi: "Jadi yg terpenting adalah niata diawal pernikahan. Mau merancang keluarga yang seperti apa? Kita kemudian punya tugas tersendiri, dari mulai pembiasaan memakai hijab sejak kecil, meminta mereka untuk ikut ngaji. Bahkan saya lebih rela anak saya izin tidak masuk sekolah, daripada izin tidak datang ngaji. Apalagi kondisi halaqoh di Madiun belum sebagus di Jogja. Teknik mendidik yang saya terapkan yaitu teknik tarik-ulur (kadang kita tarik kencang tali kekang, kadang juga kita kendurkan) dan yang terpenting adalah bagaimana kita berkomunikasi pada anak sesuai dengan bahasanya. Jadi, semua  harus belajar Tarbiyah Aulad, yaitu ilmu yang membahas tugas dan kewajiban orang tua dalam mendidik anaknya. Ini ilmu yang wajib dan penting untuk Ikhwan maupun Akhwat lho yaaa...!"

Link terkait Tarbiyatul Aulad bisa tengok di http://pewarisislam.blogspot.com/2013/12/tarbiyatul-aulad.html



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI PERTAMA LIMA BAYI HAMSTER MENATAP DUNIA